First step

The day has finally come.

Two person.

Two families.

With the same feeling, the same dream.

With all the love and affection for each other.

Destiny brought us together for a reason.

To be together, take care of each other, and love each other.

They are destiny.

Suasana haru kian terasa saat sebuah cincin melingkar sempurna di jari manis tangan kiri Metawin. Disusul dengan perasaan bahagia saat Metawin melakukan hal yang sama pada jari manis milik Bright.

Tidak ada yang mampu berucap, hanya menyisakan tatapan penuh binar kebahagiaan. Dua cincin yang telah tersemat nyaman di masing-masing jari manis keduanya, menjadikan tanda bahwa Bright dan Metawin telah terikat.

Terikat pada sebuah komitmen yang mereka sepakati. Sepakat untuk mengusahakan segalanya bersama. Sepakat untuk terus berjalan bersama, saling berdampingan. Sepakat untuk saling bergandengan, melewati berbagai macam cobaan tanpa melepas satu sama lain.

Dengan keyakinan hati, seluruh cinta dan kasih sayang, Bright memilihnya. Si Pria manis yang telah bersamanya sejak sebelum menginjak remaja. Hingga dewasa pun, Bright tetap memilihnya.

Bright bersumpah, seluruh jiwa dan raganya akan Ia berikan demi kebahagiaan sang kekasih hati.

“I love you, sayang.”

Dengan keyakinan hati, seluruh cinta dan kasih sayang, Metawin memilihnya. Si Pria tampan yang selalu berhasil menciptakan ribuan gejolak di dalam hatinya. Sosok yang selalu bersamanya, hingga detik ini.

Metawin bersumpah, seluruh jiwa dan raganya akan Ia berikan demi kebahagiaan sang pemilik hati.

“I love you too, Bright.”

Tangis dan tawa pernah mereka lewati bersama. Sempat hampir menyerah, namun cinta kembali mempersatukan mereka dalam sebuah hubungan dengan komitmen yang kuat.

Memang terdengar seperti lelucon bagi sebagian orang.

Pernah saling melampiaskan amarah. Kata-kata kasar yang saling terlontar. Hingga jarak semu yang nyaris terbentang begitu luas. Sebagian orang yakin, mereka tidak akan bisa bersatu. Tidak akan mungkin.

Namun semesta punya kuasa. Semesta punya cara untuk menyatukan sepasang sahabat yang kerap kali diselimuti pertikaian penuh amarah. Semesta tentu paham bahwa hati mereka saling memiliki.

Keyakinan orang lain bukan hal sulit untuk dikalahkan oleh kuatnya kuasa semesta.

Hal yang dianggap mustahil, akan benar-benar terjadi jika semesta berkehendak. Layaknya Bright Saga Johannes dan Metawin Arga Immanuel. Dua anak manusia yang dianggap tidak akan bersama, nyatanya hari ini berhasil menyematkan cincin di jari manis satu sama lain.

“Bright, Papa percaya sama kamu. Jaga putra pertama Papa dan Mama. Jaga cucu kami dengan baik, ya?”

“Terima kasih, Pa, Ma.”

Bright memeluk hangat satu per satu orangtua Metawin.

“Win, terima kasih sudah menerima putra satu-satunya Ayah dan Bunda. Ayah dan Bunda titip Bright, ya? Saling jaga satu sama lain, kalau ada masalah kecil atau pun besar, diselesaikan dengan baik. Ayah percaya sama kamu, Win.”

Giliran Metawin yang memeluk erat kedua orangtua Bright.

Satu per satu prosesi pun selesai. Doa-doa dibacakan sebagai bekal untuk dua insan yang baru saja merubah statusnya. Harapan dirapalkan dengan tulus, mengantarkan Bright dan Metawin pada langkah selanjutnya.

Langkah yang lebih sakral. Pengikat janji sehidup semati, atas nama Tuhan.

May their love always lead them to say the sacred promise in front of God.


5 Years Later for the next chapters

Je//221121.